Assalamu'alaikum warahmatullahi wabrakatuh, Selamat Datang di Blog Sultan Abdillah | Tips Untuk masuk ke mode malam silakan klik tombol di pojok kiri bawah | Info Menu Silsilah adalah kumpulan serial artikel dengan tema-tema tertentu

Kaidah Penulisan Hamzah

 


   Ketika kita menulis huruf Arab, seringkali kita bingung dan terbalik-balik dalam menulis huruf hamzah pada suatu kata. Apakah ditulis di atas Alif (أ), di atas Ya' (ئ), di atas Waw (ؤ), atau di tulis menyendiri (ء).

   Contohnya, ketika kita menulis Bahasa Arabnya "wibawa", yakni Al-Muru'ah, bagaimana tulisan Arabnya?

·     Apakah seperti ini : المُرُوْأَة

·     Atau seperti ini : المُرُوْءَة

   Oleh karenanya, kita harus memahami kaidah penulisan hamzah pada kalimat agar kita dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

   Hamzah bisa terletak di awal, di tengah, dan di akhir kata :

A. Jika terletak di awal kata, maka hamzah selalu ditulis di atas alif (أ).

Contoh : أَكَلَ - أَبِيْ - أَمِيْر

B.  Jika terletak di akhir kata, maka ditulis sesuai pasangan harakat sebelumnya :

-       Jika huruf sebelumnya berharakat fathah, maka hamzah ditulis di atas alif (أ).

Contoh : قَرَأَ مَلَأَ

-       Jika huruf sebelumnya berharakat dhammah, maka hamzah ditulis di atas waw (ؤ).

Contoh : لُؤْلُؤْ

   Ada pengecualian : jika huruf sebelumnya adalah waw bertasydid, maka hamzahnya ditulis di atas alif.

Contoh : التَّبَوُّء

   Hal itu untuk menghindari terkumpulnya 3 huruf waw berturut-turut. Sebab, waw bertasydid mengandung 2 waw, jika kita tulis التَّبَوُّؤ, maka terkumpullah 3 huruf waw berturut-turut, dan hal ini dilarang dalam penulisan Arab.

-       Jika huruf sebelumnya berharakat kasrah, maka hamzah ditulis di atas ya' (ئ).

Contoh :  قُرِئَ بُدِئَ

-       Jika sebelumnya berharakat kasrah, maka hamzah ditulis sendirian (ء).

Contoh : شَيْء - قُرُوْء - جَاءَ - دِفْء

   Sehingga kita memiliki 4 pasangan :

1.  Fathah pasangannya أ

2.  Dhammah pasangannya ؤ

3.  Kasrah pasangannya ئ

4.  Sukun pasangannya ء

C.  Jika terletak di tengah kata, maka kaidahnya :

"Lihatlah huruf hamzah dan huruf sebelumnya, kemudian lihat mana yang paling kuat dari keduanya. Urutan dari yang terkuat :

1.  Kasrah dan ya' sukun (pasangannya ئ)

2.  Dhammah (pasangannya ؤ)

3.  Waw dan alif sukun / alif mad (pasangannya ء)

4.  Fathah (pasangannya أ)

5.  Sukun -selain ya', waw, dan alif sukun- (pasangannya ء)

   Jika sudah tahu mana yang terkuat, maka bentuk hamzahnya adalah pasangannya."

Contoh 1 :

Manakah yang benar?

مُؤَلِّف / مُأَلِّف ؟

   Kita lihat dulu mana yang terkuat antara hamzah dan huruf sebelumnya (huruf م). Hamzah berharakat fathah, dan huruf sebelumnya berharakat dhammah. Mana yang terkuat antara fathah dan dhammah? Jawabannya dhammah (pasangannya ؤ). Maka dari itu, bentuk hamzah yang benar adalah مُؤَلِّف (bentuk hamzah : ؤ). 

Contoh 2 :

Manakah yang benar?

فِؤُوْنَ / فِئُوْنَ ؟

   Kita lihat dulu mana yang terkuat antara hamzah dan huruf sebelumnya (huruf ف). Hamzah berharakat dhammah, dan huruf sebelumnya berharakat kasrah. Mana yang terkuat antara dhammah dan kasrah? Jawabannya kasrah (pasangannya ئ). Maka dari itu, bentuk hamzah yang benar adalah فِئُوْنَ (bentuk hamzah : ئ). 

Contoh 3 :

Manakah yang benar?

مُسِيْئُوْنَ / مُسِيْؤُوْنَ ؟

   Kita lihat dulu mana yang terkuat antara hamzah dan huruf sebelumnya (ya' sukun). Hamzah berharakat dhammah, dan huruf sebelumnya adalah ya' sukun. Mana yang terkuat antara dhammah dan ya' sukun? Jawabannya ya' sukun (pasangannya ئ). Maka dari itu, bentuk hamzah yang benar adalah مُسِيْئُوْنَ (bentuk hamzah : ئ).

Contoh 4 :

Manakah yang benar?

مُرُوْءَة / مُرُوْأَة ؟

   Kita lihat dulu mana yang terkuat antara hamzah dan huruf sebelumnya (huruf م). Hamzah berharakat fathah, dan huruf sebelumnya adalah waw sukun. Mana yang terkuat antara fathah dan waw sukun? Jawabannya waw sukun (pasangannya ء). Maka dari itu, bentuk hamzah yang benar adalah مُرُوْءَة (bentuk hamzah : ء).

Contoh 5 :

Manakah yang benar?

تَسَاأَل / تَسَاءَلَ ؟

   Kita lihat dulu mana yang terkuat antara hamzah dan huruf sebelumnya (alif mad). Hamzah berharakat fathah, dan huruf sebelumnya adalah alif mad. Mana yang terkuat antara fathah dan alif mad? Jawabannya alif mad (pasangannya ء). Maka dari itu, bentuk hamzah yang benar adalah تَسَاءَلَ (bentuk hamzah : ء).

PENGECUALIAN 1 :

   Jika setelah hamzah adalah alif mad -seperti alif tasniyah-, maka bentuk hamzahnya hanya 2 : ء dan ئ.

   Sehingga, bentuk hamzah yang aslinya أ dan ؤ diganti menjadi ء atau ئ. Adapun yang bentuk hamzah aslinya ء atau ئ maka tidak berpengaruh.

   Kaidahnya : Jika huruf sebelumnya tidak dapat disambung dengan setelahnya (ر، ز، د، ذ، و، ا) maka bentuk hamzahnya (ء), dan jika bisa disambung (selain 5 huruf yang disebutkan) maka bentuk hamzahnya (ئ).

Contoh 1 :

   Menurut kaidah, penulisan yang benar adalah خَطَأَانِ karena keduanya (hamzah dan huruf sebelumnya) berharakat fathah, dan fathah berpasangan dengan أ.

   Namun, seperti yang telah disebutkan, karena huruf setelahnya adalah alif mad, maka bentuk hamzah أ harus diganti menjadi ء atau ئ.

   Karena huruf sebelumnya (huruf ط) dapat disambung dengan huruf setelahnya, maka bentuk hamzahnya diganti menjadi ئ, sehingga penulisan yang benar adalah خَطَئَانِ

Contoh 2 :

   Menurut kaidah, penulisan yang benar adalah مَبْدَأَانِ karena keduanya (hamzah dan huruf sebelumnya) berharakat fathah, dan fathah berpasangan dengan أ.

   Namun, seperti yang telah disebutkan, karena huruf setelahnya adalah alif mad, maka bentuk hamzah أ harus diganti menjadi ء atau ئ.

   Karena huruf sebelumnya (huruf د) tidak dapat disambung dengan huruf setelahnya, maka bentuk hamzahnya diganti menjadi ء, sehingga penulisan yang benar adalah مَبْدَءَانِ

PENGECUALIAN 2 :

   Jika terdapat 3 huruf waw berturut-turut, maka hamzahnya diganti dengan ء atau ئ.

   Sebagaimana sebelumnya, kaidahnya : Jika huruf sebelumnya tidak dapat disambung dengan setelahnya (ر، ز، د، ذ، و، ا) maka bentuk hamzahnya (ء), dan jika bisa disambung (selain 5 huruf yang disebutkan) maka bentuk hamzahnya (ئ).

   Contoh : menurut kaidah, penulisan yang benar adalah وَؤُوا، تَبَوَّؤُوا، مَوْؤُوْدَةُ. Namun, karena pada contoh-contoh tersebut terdapat 3 waw berturut-turut, maka bentuk hamzahnya harus diganti dengan ء atau ئ.

   Pada contoh-contoh di atas, huruf sebelum hamzah adalah huruf waw. Karena huruf waw tidak dapat disambung dengan huruf setelahnya, maka bentuk hamzahnya diganti menjadi ء. Sehingga penulisan yang benar adalah : وَءُوا، تَبَوَّءُوا، مَوْءُوْدَةُ

   Demikianlah kaidah-kaidah penulisan hamzah yang telah saya ringkas. Semoga bermanfaat.


Previous
Next Post »