FI’IL (كَرَبَ) DAN AF’AL SYURU’
وَمِثْلُ كَادَ في الأَصَحِّ كَرَبَا … وَتَرْكُ أَنْ مَعْ ذِي الْشُّرُوع وَجَبَا
168. Seperti (كَادَ) adalah (كَرَبَ) menurut pendapat yang paling benar. Dan wajib ditulis tanpa (أَنْ) pada af’al syuru’.
كَأَنْشَأَ الْسَّائِقُ يَحْدُو وَطَفِقْ … كَذَا جَعَلْتُ وَأَخَذْتُ وَعَلِقْ
169. Seperti (أَنْشَأَ الْسَّائِقُ يَحْدُو), dan (طَفِقَ), demikian juga (جَعَلَ), (أَخَذَ), dan (عَلِقَ).
Syarah :
Pada bait ini, penulis
menyebutkan fi’il (كَرَبَ) “hampir” yang sama
seperti (كَادَ) dalam penggunaan (أَنْ) pada khabar-nya, dimana khabar
tanpa (أَنْ) lebih sering daripada dengan (أَنْ), sebagaimana perkataan penulis “Seperti
(كَادَ) adalah (كَرَبَ)
menurut pendapat yang paling benar”.
Contohnya : (كَرَبَ زَيدٌ يَقُومَ) “Zaid hampir berdiri”,
ini penggunaan yang lebih sering. Adapun jika ditulis (كَرَبَ زَيدٌ أَنْ يَقُومَ), maka tidak mengapa, hanya saja jarang.
Kemudian, penulis
mulai menyebutkan af’al syuru’, yaitu fi’il-fi’il yang bermakna (شَرَعَ) “mulai”. Penulis mensyaratkan khabar
dari af’al syuru’ wajib ditulis tanpa (أَنْ),
sebagaimana perkataan penulis “Dan wajib ditulis tanpa (أَنْ)
pada af’al syuru’ ”.
Penulis menyebutkan 5 af’al
syuru’ :
·
Yang pertama adalah (أَنْشَأَ).
Contohnya sebagaimana yang disebutkan penulis : (أَنْشَأَ
الْسَّائِقُ يَحْدُو) “Supir itu mulai menggerakkan hewan
tunggangannya”.
·
Yang kedua adalah (طَفِقَ).
Contohnya : (أَنْشَأَ زَيدٌ يَدْعُو)
“Zaid mulai berdoa”.
·
Yang ketiga adalah (جَعَلَ).
Contohnya : (جَعَلَ زَيدٌ يَدْعُو) “Zaid mulai berdoa”.
·
Yang kedua adalah (أَخَذَ).
Contohnya : (أَخَذَ زَيدٌ يَدْعُو) “Zaid mulai berdoa”.
·
Yang kedua adalah (عَلِقَ).
Contohnya : (عَلِقَ زَيدٌ يَدْعُو) “Zaid mulai berdoa”.
Inilah fi’il-fi’il
yang disebutkan oleh penulis pada bab ini yang jumlahnya sebanyak 11, yaitu : (كَادَ), (عَسَى),
(حَرَى), (اخْلَوْلَقَ),
(أَوْشَكَ), (كَرَبَ),
(أَنْشَأَ), (طَفِقَ),
(جَعَلَ), (أَخَذَ),
dan (عَلِقَ). Semuanya dapat beramal sebagaimana (كَانَ), yaitu me-rafa’-kan mubtada’
dan me-manshub-kan khabar. Namun, dari sisi maknanya terbagi
menjadi 3 :
·
Af’al Muqarabah (yang bermakna “hampir”), yaitu : (كَادَ), (أَوْشَكَ), (كَرَبَ).
·
Af’al Tarajji (yang bermakna “semoga”), yaitu : (عَسَى), (حَرَى), (اخْلَوْلَقَ).
·
Af’al Syuru’ (yang bermakna “mulai”), yaitu : (أَنْشَأَ), (طَفِقَ), (جَعَلَ), (أَخَذَ), (عَلِقَ).
Sedangkan dari sisi
penggunaan (أَنْ) pada khabar-nya
terbagi menjadi 4 :
·
Wajib bersama (أَنْ),
yaitu : (حَرَى), (اخْلَوْلَقَ).
·
Lebih sering bersama (أَنْ),
yaitu : (عَسَى), (أَوْشَكَ)
·
Lebih sering tanpa (أَنْ),
yaitu : (كَادَ), (كَرَبَ).
·
Wajib tanpa (أَنْ),
yaitu : (أَنْشَأَ), (طَفِقَ), (جَعَلَ), (أَخَذَ), (عَلِقَ)
